السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْقَهَّارِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعَمٍ تَتَوَالَى كَاْلأَمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى مُتَرَادِفِ فَضْلِهِ الْمِدْرَارِ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنَ النَّارِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُخْتَارُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ مَنْ حَجَّ وَاعْتَمَرَ وَانْحَرْ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ اْلأَبْرَارِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.قَالَ اللهُ تعالى فى القران الكريم اِنَّا اَعْطَيْنَاكَ اْلكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلاَبْتَرُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Marilah
kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksakan segala perintan-perintahnya
dan menjauhi segala larangan-larangannya.
Kita saat ini tengah berada di awal bulan Dzulhijjah 1444 H. yaitu bulan haji. Bagi kita yang tidak berhaji pun, mempunyai kesempatan emas untuk meraih banyak keutamaan di bulan Dzulhijjah.
Memperbanyak ibadah pada tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan 10 Dzulhijjah
merupakan pilihan yang cerdas, sebab banyak hadits yang menjelaskan
keutamaannya. Ibadah itu bisa berupa kurban, puasa sunah baik Tarwiyah/Selasa (8 Dzulhijjah) maupun Arafah/Rabu (9 Dzulhijjah) dan amal shalih lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا
مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا اَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلاَيَّامِ
يَعْنىِ اَيَّامُ اْلعُشْرِ، قاَلُوا:يَارَسُولَ اللهِ وَلا الْجِهَادُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ
خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Artinya : “Tidak ada hari-hari di mana amal kebaikan
lebih disukai oleh Allah dari pada hari-hari ini, yakni hari pertama hingga
kesepuluh Dzulhijjah.” Lantas Para
shahabat pun bertanya, “Ya Rasulullah, meskipun dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Memang, meskipun
dibandingkan dengan berjihad di jalan Allah, kecuali seorang yang pergi membawa nyawa dan
hartanya, kemudian tidak satu pun diantara keduanya itu yang kembali (mati
syahid).” (HR. Bukhari)
Adapun Keutamaan hari Arafah bisa dinikmati oleh orang yang sedang berhaji
(berwukuf di padang Arofah) maupun yang tidak sedang berhaji (dengan cara puasa hari
Arafah)
Keutamaan puasa Arafah ini diriwayatkan oleh Abu Qatadah r.a. :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
( رواه مسلم)
Rasulullah SAW
pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus
dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah !.
Diantara amalan
lainnya di bulan Dzulhijjah, kita sebagai seorang muslim yang cinta terhadap
syariat rasulullah Muhammad Saw, dianjurkan untuk mengorbankan sebagian harta
kita dijalan Allah dengan jalan menyembelih binatang ternak dalam rangka
taqorruban ilallah (mendekatkan diri) kepada Allah Swt. Bahkan Rasulullah
mengancam orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan qurban tapi tidak mau
berqurban dalam sabdanya :
مَنْ
كَانَ لَهُ سَاعَةٌ وَلمَ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرُبَنَّ مُصَلاَّ نَا
Artinya : “Barangsiapa memiliki keluasan rizki dan ia tidak mau
berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholatku” (HR Tirmidzi dengan
sanad shahih ).
Meskipun hukumnya sunnah, namun ibadah qurban
mengandung nilai filosofis yang sangat tinggi, karena pada hakekatnya qurban
adalah ujian loyalitas keimanan kita kepada Allah, kita sering mengaku sebagai
seorang mukmin yang sejati, akan tetapi
pernyataan kita tersebut belum dianggap sempurna oleh Allah jika belum diadakan
ujian loyalitas keimanan dan salah satu dari ujian itu adalah perintah
berqurban. Mampukah kita dan maukah kita menyisihkan kebutuhan-kebutuhan kita
yang lain dan lebih mendahulukan berqurban ?
Disamping itu qurban
juga berarti sebuah tekad untuk berani meninggalkan dan menyembelih nafsu
duniawi Kebinatangan kita dalam rangka mengabdi dengan total kepada Allah Rabbul Izzati. Kesenangan kita terhadap dunia akan menghalangi
kedekatan kita kepada Allah Swt, oleh sebab itu Malik Bin Dinnar pernah berkata
:
حُبُ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Artinya : Cinta dunia adalah biang keladi dari segala
kesalahan.
Oleh sebab itu, kecintaan kita terhadap dunia harus disembelih agar
kita bisa mendekat diri kepada Allah Swt. Islam tidak melarang umatnya untuk
mencari dunia bahkan Allah cinta kepada umat ini yang mau bersusah payah
mencari rizki yang halal, sebagaimana sabda Nabi :
ِانَّ اللهَ تَعَالىَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى عَبْدَهُ تَعِبًا
فىِ طَلَبِ الْحَلاَلِ
Artinya : Sesungguhnya Allah cinta (senang) melihat hambanya lelah
dalam mencari riski yang halal (HR. Ad Dailami).
Islam hanya
melarang kita untuk mencintai dan diperbudak oleh dunia, sebab jika kita sudah
jatuh cinta pada dunia, maka kita akan melakukan dan menghalalkan segala cara
untuk meraih dunia itu sendiri.
Binatang qurban
yang kita sembelih hanyalah simbol yang tidak akan pernah diperdulikan dan
dinilai oleh Allah bila tidak didasari niat yang bersih dan ikhlas, dimana hal
ini ditegaskan oleh Allah dalam firmanNya :
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَاوَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن
يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَالَكُمْ لِتُكَبِّرُوا
اللَّهَ عَلَى مَاهَدَاكُمْ وَبَشِّرِالْمُحْسِنِينَ
Artinya : Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya. (Q.S. Al hajj :37)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah !
Diakhir khutbah
ini, marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, semoga kita semua dapat
melaksanakan amaliah-amaliah di bulan Dzulhijjah, bagi yang tahun ini bisa
berqurban semoga mendapat pahala yang melimpah dari Allah SWT, dan bagi yang
belum semoga tahun yang akan datang bisa berqurban. Dan bagi yang yang tahun
ini berhaji, semoga menjadi haji yang mabrur, sedangkan yang belum semoga
diberikan kelapangan rizki sehingga bisa menunaikan ibadah haji di tahun-tahun
mendatang.
Amin 3x Ya Robbal Alamin
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرَانِ
اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
اْلمسْلِمِيْنَ
فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم